Galaksi Merah (foto : Spacedaily)
WASHINGTON - Spitzer Space Telescope milik NASA menemukan 4 galaxi baru, berwarna merah menyala. Belum diketahui apa yang menimbulkan warna merah pada galaksi tersebut.
Kesuksesan Spitzer menemukan galaksi merah tersebut adalah karena sensitivitasnya pada sinar infra merah, yaitu cahaya yang berwarna sangat merah sampai tidak dapat dilihat oleh mata. Galaksi yang baru ditemukan itu memancarkan warna merah yang 60 kali lebih terang dari sinar infra merah.
Seperti diwartakan Spacedaily, Selasa (6/12/2011), glaksi bisa menjadi sangat merah untuk beberapa alasan, yaitu karena sangat berdebu, mengandung banyak bintang tua yang berwarna merah, atau karena mereka berada di tempat yang sangat jauh sehingga luasnya alam membentangkan cahaya mereka ke panjang gelombang yang lebih besar dan menimbulkan warna merah (proses redshifting). Ketiga alasan tersebut tampaknya berlaku untuk galaksi tersebut.
"Hubble telah menunjukkan kepada kita beberapa protogalaxies pertama yang terbentuk, tapi tidak ada yang terlihat seperti ini. Ini bisa mengindikasikan galaksi-galaksi merah itu merupakan 'missing link' dalam evolusi galaksi," kata Giovanni Fazio dari CFA.
Selanjutnya, peneliti berharap untuk memperoleh ukuran akurat dari proses redshifting yang terjadi pada galaksi-galaksi tertentu. Ini akan membutuhkan peralatan yang lebih kuat seperti Large Millimeter Telescope atau Atacama Large Millimeter Array.
Mereka juga berencana untuk mencari lebih banyak contoh galaksi spesies baru yang berwarna merah ini.
"Ada bukti keberadaan galaksi lain yang serupa di sisi lain angkasa. Kami akan menganalisa lebih jauh melalui Spitzer dan Hubble, agar dapat melacak mereka," kata Fazio.
Kesuksesan Spitzer menemukan galaksi merah tersebut adalah karena sensitivitasnya pada sinar infra merah, yaitu cahaya yang berwarna sangat merah sampai tidak dapat dilihat oleh mata. Galaksi yang baru ditemukan itu memancarkan warna merah yang 60 kali lebih terang dari sinar infra merah.
Seperti diwartakan Spacedaily, Selasa (6/12/2011), glaksi bisa menjadi sangat merah untuk beberapa alasan, yaitu karena sangat berdebu, mengandung banyak bintang tua yang berwarna merah, atau karena mereka berada di tempat yang sangat jauh sehingga luasnya alam membentangkan cahaya mereka ke panjang gelombang yang lebih besar dan menimbulkan warna merah (proses redshifting). Ketiga alasan tersebut tampaknya berlaku untuk galaksi tersebut.
"Hubble telah menunjukkan kepada kita beberapa protogalaxies pertama yang terbentuk, tapi tidak ada yang terlihat seperti ini. Ini bisa mengindikasikan galaksi-galaksi merah itu merupakan 'missing link' dalam evolusi galaksi," kata Giovanni Fazio dari CFA.
Selanjutnya, peneliti berharap untuk memperoleh ukuran akurat dari proses redshifting yang terjadi pada galaksi-galaksi tertentu. Ini akan membutuhkan peralatan yang lebih kuat seperti Large Millimeter Telescope atau Atacama Large Millimeter Array.
Mereka juga berencana untuk mencari lebih banyak contoh galaksi spesies baru yang berwarna merah ini.
"Ada bukti keberadaan galaksi lain yang serupa di sisi lain angkasa. Kami akan menganalisa lebih jauh melalui Spitzer dan Hubble, agar dapat melacak mereka," kata Fazio.
0 komentar:
Posting Komentar