Sleman - Misteri crop circle di Dusun Rejosari, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, DIY, sampai saat ini masih belum terpecahkan. Warga yang menonton lingkaran bermotif itu karya UFO (Unidentified Flying Object), namun ada pula yang yang mempercayai itu karya manusia sebagai bentuk seni instalasi.
Sampai saat ini warga masih silih berganti mendatangi lokasi persawahan di dusun tersebut untuk menonton. Mereka tidak bisa menonton dari dekat atau dari pinggir jalan desa tersebut. Mereka harus menaiki bukit Gunung Suru yang ada di sebelah utara lokasi.
Ketinggian bukit kapur itu lumayan tinggi sekitar 100-an meter yang dipenuhi semak belukar. Untuk menaikinya cukup sulit karena hanya ada jalan setapak yang licin dan berlumpur. Namun hal itu tidak menyurutkan minat ribuan orang yang ingin menonton.
Saat ini jalan desa yang menghubungkan wilayah Desa Srimulyo Piyungan Bantul dengan Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah dan Desa Madurejo di Kecamatan Prambanan Sleman dijaga oleh warga setempat. Orang yang ingin menonton harus mengeluarkan uang untuk membayar parkir maupun sumbangan sukarela. Sejunlah aparat Polsek Berbah dan Koramil Berbah juga berjaga-jaga di sekitar lokasi.
"Saya belum melihat langsung, karena masih di luar kota. Tapi kalau itu benar sebuah karya instalasi, ini merupakan karya seni yang bagus dan indah," ungkap pemerhati seni di Yogyakarta, Kuss Indarto, kepada detikcom.
Menurut Kuss, letak keindahan seni tersebut karena diletakkan di luar ruang pameran sehingga banyak orang menonton. "Bila benar-benar karya instalasi, si pembuatnya pasti juga seorang cerdas karena tidak banyak orang tahu," katanya.
Sementara itu berdasarkan pantauan detikcom, gambar crop circle itu hanya bisa dilihat dari puncak bukit Gunung Suru saja yang berjarak 200-an meter dari TKP. Sedangkan dari bukit yang ada di sebelah barat daya, crop circle tersebut tidak bisa dilihat karena terlalu jauh atau berjarak sekitar 1 kilometer.
Gambar crop circle itu juga tereletak di bawah jaringan kabel listrik tegangan tinggi yang membujur dari arah utara ke selatan. Sedangkan areal tanaman padi yang rebah sehingga membentuk gambar crop circle ada 7 petak. Namun hamparan tanaman padi yang ada di sisi barat dan selatan tetap berdiri tegak.
Jejak atau bekas adanya kerusakan akibat angin kencang yang terjadi pada hari Sabtu 22 Januari juga tidak ditemukan. Sementara itu warga meyakini beberapa hari sebelumnya wilayah sekitar Berbah terjadi angin kencang.
Ketika detikcom melakukan penyusuran di sekitar areal persawahan hingga radius 1 km dari lokasi tidak ditemukan bekas pohon atau hamparan sawah yang rusak akibat terpaan angin kencang. Jadi benarkah crop circle itu karya UFO atau sebuah karya seni instalasi yang dilakukan oleh manusia biasa? Masih belum jelas. Namun yang pasti, para ilmuwan mempercayai itu karya manusia sehingga tidak perlu tim khusus untuk menelitinya.
0 komentar:
Posting Komentar